Pembentukan Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja merupakan program kerja Badan Kesejahteraan Keluarga (BKK) Bantul, disambut antusias siswa SMK Muhammadiyah 2 Bantul. Melalui PIK, para siswa menerima informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi (kespro), dan diharapkan menyebarkan informasi tersebut kepada rekan-rekannya, bahkan lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.
“Kami menyambut baik pembentukan PIK, karena siswa bisa memperoleh informasi tentang Kespro dari sumber yang berkompeten”, kata Drs. Bambang Sutarto, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Bantul kepada KR di ruang kerjanya, selasa(25/3).
Informasi yang benar tentang Kespro sangat penting, agar para siswa tidak melakukan hal-hal yang bisa merusak masa depannya. Banyak para siswa yang belum pernah mengenal dan paham tentang Kespro.
“Ketika BKK menawarkan program ceramah tentang Kespro, kami langsung menerimanya. Bahkan pesertanya melebihi target yang ditentukan”, kata Drs.Bambang Sutarto.
Suryadi Raharjo SH, Kasub Bidang Advokasi BKK Bantul ketika menyampaikan ceramah Kespro di SMK Muhammadiyah 2 Bantul yang diikuti siswa kelas X dan XI, belum lama ini mengemukakan, ribuan siswa tingkat SMTA di Kabupaten Bantul, perlu pendidikan kesehatan reproduksi. Karena keterbatasan kesempatan, program BKK terkait sosialisasi Kespro belum bisa menyentuh seluruh siswa di Kabupaten Bantul.
Pendidikan Kespro sangat penting, karena memberi pengetahuan yang terkait resiko dan bahaya yang dihadapi remaja bila melakukan hubungan seks yang tidak sehat dan belum saatnya.
Biasanya pada kehamilan yang tidak diinginkan menurut Suryadi, diikuti dengan tindakan aborsi yang sangat membahayakan kesehatan. Dengan memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, seorang remaja bisa terhindar dari perilaku seks yang tidak sehat. Sebenarnya pendidikan Kespro tidak hanya terkait dengan hubungan seks, tetapi lebih luas lagi untuk memahami dan menjaga fungsi alat reproduksi.